THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES ?

Tuesday, January 13, 2009

SLEEPING BEAUTY

Tutup matamu ! Aku ingin membawamu ke alam ingatan dimana kenangan ini hidup kekal di sana. Tak terusik.

1998….
Hari itu bukan sore biasa. Medis memvonis detak berhenti sudah. Perempuan tua itu terbaring di ruang tengah, berbalut kain putih. Lalu orang-orang berkumpul dalam isak tangis nan pilu menggema. Berteriak sesak memanggil dia. Langit mendung seolah ingin turut berbagi duka. Ayat-ayat suci pun mulai dilantunkan.

Dari ujung jendela sana, aku berdiri dalam tanya. Kenapa mereka menangis ? Bukankah dia masih ada ? Begitu kuat batin ini membisik : dia masih hidup ! Entah datang dari mana suara itu, tapi logika segera menentang. Mereka saling beradu. Siapa yang percaya suara itu bila kematian di depan mata jelas-jelas nyata.

Aku gelisah berpacu dengan waktu. Bimbang jika bisikan itu ternyata benar dia masih hidup dan dengan kejam kami menguburnya. Tapi lagi-lagi logika di kepala menghadang. Mencoba mematahkan asa. Dengan keyakinan, aku berpusat pada Pencipta. Memohon sungguh-sungguh : bila waktu memang belum usai, mohon kembalikanlah dia padaku.

Entah berapa lama aku larut bersama doa menuju satu titik fokus.
Tiba-tiba angin bertiup sangat kencang menuju ruang tengah. Langit kembali cerah. Isak seketika berhenti menjadi tangis bahagia. Misteri bekerja dengan caranya sendiri tanpa kupahami. Dia benar-benar kembali !

Lalu selama 7 tahun kami merajut kebersamaan. Menikmati setiap detik keajaiban langit. Menyatu lebih erat dan sangat dekat. Hingga siang itu kangen mendera hati sangat ingin berjumpa. Ternyata dia telah terbaring diam tak bergerak. Kubuka kain tipis penutup muka. Itu adalah wajah paling cantik yang pernah kulihat. Begitu damai dia dalam tidur yang panjang. Kuberi kecupan terakhir dipipi. Air mata jatuh tanpa bisa kutahan. Kali ini tidak ada pinta, kulepaskan dia mengendarai awan menuju langit.

Orang-orang yang meninggal tidak sungguh-sungguh meninggalkan kita. Mereka masih ada. Selalu ada cara menemukan mereka di hati. Seperti mentari yang terbenam. Kita tidak melihatnya karena waktu menghalangi, sesungguhnya ia masih bersinar dan terlihat di belahan bumi lain. Demikian juga nenekku.

…and I always will remember
all the strength you gave to me
your love made me
make it through

(There you’ll be – Faith Hill)

0 comments: