THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES ?

Tuesday, January 20, 2009

Back to 'LIVE'

Tanganku terasa dingin. Jantung berdegup kencang. Kutarik nafas panjang berkali-kali untuk meminimize ketegangan. Ratusan pasang mata melihat ke arahku. Aku semakin gugup. Ini penampilan pertama setelah sembuh dari sakit. Terlalu lama sudah aku bersembunyi di kamar gelap , meratapi penyakit dibadan.

Dari sudut sana petikan gitar mulai terdengar, Mei Che pun bernyanyi.
Oh, saatnya tiba....kutarik nafas panjang lagi.
kubaca puisi dibawah :

MASIHKAH ADA WAKTU

Pernahkah kita renungi
Tentang arah langkah dalam hidup ini
Masihkah kita terlena oleh belenggu dunia yang menjerat ?

Pernahkah kita mencoba
Hayati Dhamma Sang Buddha
Agar tercapai kebahagiaan sejati
Sudahkah kita menemukan yang kita cari didunia ?

Sadarlah..hai manusia
Semua hanyalah anicca
Mari perbanyak kebajikan
Hindari kejahatan
Semasih ada waktu tersisa buat kita

Harusnya kita mengerti
Hidup di dunia bukanlah mimpi
Sungguh teramat sukar terlahir sebagai manusia
Harusnya kita jalani hidup yang benar

Kendalikan ucapan
Jauhkanlah dari semua dusta
Kendalikan pikiran
Jauhkanlah dari semua noda
Tebarkanlah cinta kasih di lubuk hati
Semasih ada waktu tersisa untuk kita

Hidup di dalam Dhamma
terasa indah
Harusnya kita amalkan SabdaNya
Walaupun hidup seratus tahun lamanya
Sesungguhnya lebih baik hidup sehari
Namun penuh cinta, tiada tercela…..

Ah, Legaa! Akhirnya selesai juga bagianku. Rasanya beban yang menghimpit hilang semua. Yang tinggal adalah rasa puas. Saat acara berakhir, undangan yang hadir menghampiri.

"Wah, suaranya bagus banget" kata seorang ibu.

"Iya, puisinya juga keren'' timpal yang lain

Lebih banyak lagi pujian yang kuterima. Teman-temanku juga mengacungkan jempol. Aku merespon dengan senyum malu-malu.

Tiba-tiba ada seorang wanita menyentuh tanganku. Aku sangat terkejut

"Terima kasih, mbak. Puisimu bagus sekali. Begitu kena dihati. Aku baru kehilangan bayiku. Dia hanya bertahan hidup 19 jam setelah kulahirkan. Puisi itu mengingatku untuk bersyukur aku masih ada waktu. Paling tidak kehamilan itu membuktikan pada keluarga suamiku bahwa aku tidak mandul. Meski kehadirannya hanya sekejap. Aku sempat merasakan kebahagiaan itu."

Dia sepertinya merasa nyaman curhat ke aku. Padahal kami tidak dekat. Aku hanya sering berpapasan di jalan dengannya. Senyum dan berlalu.

Malam itu aku mengerti.
I mean the world to someone.

0 comments: