THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES ?

Wednesday, November 11, 2009

Pelajaran Semut Kecil


by : Jeny Khaeni
(Sekar Magazine, Edisi 14/09, Rilis 15 Sept 2009)

Saya tidak memelihara hewan. Kalaupun niat, kura-kura adalah pilihan saya. Bebas bulu soalnya. Meski tidak piara hewan, tak jarang rumah kedatangan hewan-hewan kecil yang tidak diundang. Bagi saya daripada sekedar marah-marah, lebih penting mencari tahu dan mengerti penyebab mereka datang kerumah. Karena itulah cara menuntaskan akar permasalahan.

Putriku, Sila menganggap semut sebagai musuh. Kakinya pernah digigit semut merah saat bermain. Lalu timbul bintil-bintil kecil berair dipermukaan kulit yang sakit sekali bila pecah. Itulah sebabnya dia tidak suka sama semut. Belakangan saya baru tahu Sila suka menginjak-injak semut. Cara yang dia pelajari dari orang lain untuk mengusir semut supaya terhindar dari gigitan.

Suatu sore saya melihat dia mencoba menginjak semut hitam kecil. Ternyata meleset. Semut itu bergerak lebih lincah. Sila bergerak mengikuti semut. Lalu kudekati dia. Sambil berjongkok, saya membawa Sila melihat lebih dekat kawanan semut dan mengajaknya berbicara. Saya katakan bahwa semut juga memiliki papa mama. Jika Sila menginjak semut, papa mama semut pasti kebingungan mencarinya.

Dengan polos Sila melihat tepat ke mataku dan balik bertanya : “Apa kerja papa semut, ma ?”

Meski pertanyaan anak usia 3 tahun itu terdengar lucu, saya tetap menjelaskan bahwa papa mama semut kerjanya membawa remah-remah sisa makanan yang jatuh. Itu alasan para semut berkunjung ke rumah.

Ternyata cara tersebut efektif. Sejak kejadian itu Sila berhenti menginjak semut. Dia juga selalu memperhatikan agar tidak ada sisa makanan jatuh ke lantai.

Pelajaran semut juga membantu Sila mengatasi phobia cicak. Sila jadi memahami apa yang menyebabkan cicak bertandang ke kamar. Dia tidak lagi lupa menutup kembali pintu kamar agar nyamuk-nyamuk tidak masuk. Ada nyamuk ada cicak, begitu rantai makanannya.

Sekarang bila melihat kawanan semut. Sila akan berkata :

“Jangan pijak ya, kasihan !”.

Dia juga bilang pada saya kalau dia telah berkawan baik dengan semut. Duh..lucunya !

0 comments: